Ikan Hias Pembawa Hoki

Ikan Hias Pembawa Hoki

Bagi sebagian orang memiliki hewan peliharaan dari jenis mamalia seperti anjing atau kucing dianggap menarik karena kelincahannya. Bagi yang lainnya memiliki peliharaan dari jenis tersebut cukup merepotkan karena banyak hal yang harus menjadi perhatian mulai dari buang air hingga merusak barang-barang di dalam rumah. Maka bagi penggemar hewan, memelihara ikan bisa menjadi pilihan alternatif, selain bisa dinikmati keindahannya ikan tentu tidak akan merusak barang-barang pemiliknya

Seperti halnya hewan peliharaan dari jenis mamalia, ikan hias yang bisa dijadikan hewan peliharaan juga memiliki beragam jenis. Keindahan boleh saja menjadi salah satu pertimbangan bagi para penggemar ikan, tapi gengsi untuk menggambarkan status tentu tidak dapat diabaikan untuk memutuskan jenis ikan apa yang akan dipelihara.

Jika membicarakan ikan yang bisa menggambarkan status sosial maka tentu tidak dapat dipisahkan dari ikan Arowana. Walaupun sejak tahun 1843 Arowana diperkenalkan pertama kali oleh dua ilmuwan Jerman yaitu Muller dan Schlegel, tapi Arowana baru menarik perhatian para penggemar ikan hias sekitar tahun 1970-an.

Ada beberapa julukan yang diberikan ikan Arowana, di Indonesia saja setidaknya ada empat julukan yang diberikan, yaitu Ikan Kahyangan atau Ikan Dewa (Sumatera), Ikan Siluk (Kalimantan), Ikan Kelisa (Sumatera), Ikan Payang (Melayu). Sedangkan bangsa Cina menjuluki sebagai Chin Lung I (Ikan Naga Emas), maka dunia internasional menjuluki Arowana sebagai ikan Naga (Dragon Fish).

Seperti beragamnya julukan yang diberikan, berdasarkan habitat asalnya Arowana memiliki beberapa jenis, yaitu Arowana Asia, Arowana Australia, Arowana Brazil dan Arowana Afrika. Untuk Arowana Asia dibedakan dalam enam jenis berdasarkan variasi warna, yaitu Super Red (Pontianak – Kalimantan Barat), Golden Red (Malaysia), Banjar Red (Kalimantan), Red Tail Golden (Pekanbaru – Riau), Green (Malaysia, Myanmar, Thailand, Indonesia) dan Tongyan (Malaysia).

Sejak dikenal secara luas permintaan Arowana dipasar lokal maupun mancanegara Arowana terus meningkat, padahal usaha untuk menjaga kelestariannya masih terbatas. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah Arowana mengalami kepunahan akibat terus-menerusnya perburuan di alam bebas dengan memasukkan Arowana dalam daftar CITES (Convention in on International Trade on Endangered Species of Wild Fauna and Flora), pada tahun 1975 dan di Indonesia pada tahun 1980 oleh Departeman Kehutanan Arowana digolongkan sebagai satwa langka dan dilindungi. Pada tahun yang sama pemerintah juga mengeluarkan peraturan mengenai penangkaran dan perdagangan Arowana.

Banyaknya peraturan tentang perdagangan dan penangkaran Arowana tentu bukan berarti kiamat bagi penggemarnya, karena ada beberapa perusahaan yang dapat memenuhi permintaan konsumen, namun dengan tetap menjaga kelestarian Arowana.

Jenis Super Red yang termasuk golongan Arowana Asia (Scleropages Formosus), dipilih sebagai produk andalan karena memiliki beberapa karakteristik yang diminati oleh pecinta Arowana seperti tubuh yang pendek, montok, tidak terlalu pipih namun memiliki sirip yang lebar.

Selain bentuknya Super Red juga memiliki warna yang indah karena ekor dan siripnya terlihat kemerahan. Bukan hanya itu, dibandingkan Arowana jenis lain lingkaran sisik Super Red juga memancarkan cahaya kemerahan yang lebih tegas. Harga Super Red yang memiliki nilai jual relatif tinggi membuat Arowana jenis ini juga memiliki nilai investasi.

Bahkan dibeberapa komunitas penggemarnya, Arowana dijadikan sebagai arisan. Setiap bulan para anggotanya yang berjumlah puluhan orang menyetor satu juta setiap bulan yang satu putarannya memiliki waktu enam bulan. Pemenang arisan setiap setengah tahunan itu akan mendapatkan Arowana jenis Super Red berkualitas sepanjang 10 – 15 cm. Arisan Arowana ini diadakan komunitas penggemar Ikan Naga untuk menyiasati harga Arowana yang mencapai ratusan juta rupiah.

Wajar saja berbagai cara digunakan penggemar Arowana untuk mendapatkan ikan favoritnya, banyaknya mitos yang melekat pada Arowana juga ikut mempengaruhi nilai yang dimiliki Arowana.

Masyarakat Tionghoa percaya jika Arowana adalah ikan pembawa rezeki, ikan pembawa hoki atau ikan penolak bala. Para pengusaha juga percaya bahwa dengan memperhatikan perilaku Arowana, mereka dapat terhindar dari pengambilan keputusan yang tidak menguntungkan. Masyarakat Thailand juga memiliki mitos Arowana, bagi pasangan yang sulit memiliki anak mereka memelihara Arowana dengan harapan agar segera memiliki keturunan. Komunitas penggemar ikan ini juga menganggap bahwa Arowana juga memiliki sifat yang sama dengan hewan peliharaan rumahan lainnya seperti anjing dan kucing yang bisa merasakan suasana hati pemiliknya.

Bagi penggemar yang baru pertama kali memelihara Arowana, mungkin beberapa persiapan serta minimnya pengetahuan tentang pemeliharaan Arowana bisa cukup merepotkan. Umumnya perusahaan yang bergerak dibidang hias memberikan jasa pemeliharaan kepada konsumen sehingga menjamin Arowana yang dipelihara selalu dalam kondisi maksimal.

You are viewing Ikan Hias Pembawa Hoki and you can find this Ikan Hias Pembawa Hoki @ http://rocketmusicandvideo.blogspot.com/2012/06/ikan-hias-pembawa-hoki.html, you can share this Ikan Hias Pembawa Hoki if tyou this its usefull Ikan Hias Pembawa Hoki.